Posts

Showing posts with the label kisah

Amalan yang Mendukung Kesuksesan dan Rezeki

Image
ARTIKEL KE 882   RUGI 25 JUTA GARA-GARA SHALAT TEPAT WAKTU    Tahun 2016 lalu saya pernah menulis artikel ini rela melepas 100 juta rupiah demi shalat berjamaah . Seratus juta rupiah itu bukan jumlah yang sedikit, belum tentu kita semua punya pengalaman memegang uang seratus juta. Apalagi ini per bulan rela dibuang demi shalat berjamaah...? Berikut ini ada cerita yang berbeda dari seorang pengusaha bernama Budi Harta Winata. Lelaki ini adalah pendiri PT. Artha Mas Graha Andalan yang bergerak di bidang supplier baja.  Dia memulai usahanya pada tahun 2004 dan alhamdulillah usahanya terus berkembang hingga hari ini. Kalo menilik masa lalunya, banyak orang gak percaya dia bisa sesukses sekarang ini. Karena dia berprinsip bahwa semua orang bisa sukses , kaya dan masuk surga kecuali yang enggan.. Gak ada manusia yang gagal dan gak berguna. Lelaki berperawakan tinggi besar ini pernah menjadi tukang las keliling bahkan TKI ilegal di Malaysia.  Tapi roda kehidupan terus berput

Lolos dari Kematian?

Image
ARTIKEL KE 881   GAGAL NAIK LION AIR    Saya bercerita tentang tipisnya garis kematian di artikel lalu. Apakah saya selamat dari kematian? Apakah saya berhasil lolos dari maut? Seperti halnya Sony calon penumpang pesawat Lion Air yang naas kemarin itu. Setiap pekan seperti biasanya Sony dan kawan-kawannya pulang ke Pangkal Pinang. Namun, entah kenapa, Senin tanggal 29 Oktober 2018 kemarin, dia malah terjebak macet di tol Cikampek. Akhirnya, dia pun itu telat sampai Bandara Soekarno Hatta dan harus menerima kenyataan pesawatnya telah berangkat tanpa dirinya. Tiketnya masih tergenggam di tangan tapi kenyataan ketinggalan pesawat Lion Air JT610 yang terbang pukul. 06.20 harus diterimanya dan bukannya mengutuk macet dan keterlambatan dirinya tiba di bandara, dia malah mencari maskapai lain yang akan berangkat setelahnya. Harusnya  dia berangkat bareng enam orang temannya, tapi hanya dia yang ketinggalan pesawat.  Sedang enam orang kawannya yang tiba on time terbang lebih dahulu.

Garis Tipis Kematian

Image
ARTIKEL KE 880    REMINDER TAAT    Musibah jatuhnya pesawat Lion Air  baru-baru ini membuka mata saya terhadap banyak hal, termasuk memikirkan kematian. Mengapa harus enggan memikirkan kematian? Bukankah semua yang bernyawa akan merasakan mati? Suatu ketika, saya, anda dan kita semua akan sampai pada tahap itu. Tak peduli usianya berapa dan sedang melakukan apa.. Sebagai pegawai pemerintah saya termasuk salah satu pelanggan tetap maskapai Lion Air. Kapan saja perjalanan dinas keluar Makassar 90% dengan maskapai ini. Alasannya karena harga tiket yang lebih ekonomis dibanding maskapai lainnya sehingga kantor lebih sering membeli tiket maskapai ini. Sepanjang menumpang pesawat tak hanya Lion tapi juga pesawat maskapai lain saya selalu was-was. Meskipun menurut penelitian pesawat adalah moda transportasi yang paling aman karena semua telah diperhitungkan secara teknis tetap saja kita tak pernah tahu takdir pesawat berikut kita sebagai penumpangnya hari itu.. Doa sudah pasti di

Syukur Yang luar Biasa.

Image
ARTIKEL KE 873   BERSYUKUR MESKI KONDISI PAYAH... Syaikh Sa'ad bin 'Atiq al-'Atiq suatu saat menceritakan: Kasihan sangat dia melihat seorang pemuda yang tadinya tampan, tegap dan cerdas kini seperti mayat hidup yang terbaring lemah tak berdaya karena dilumpuhkan oleh penyakit Usianya masih 27 tahun, tapi tubuhnya terserang stroke. Lumpuh dari atas ke bawah.. Tubuh tegapnya kita terbaring lemah di rumah sakit. Tak ada yang dapat digerakkan lagi. Kakinya. Kedua tangannya. Kepalanya pun susah untuk ditegakkan. Betul-betul penyakit stroke telah melumpuhkan syaraf-syarafnya, mengkerangkeng jiwa mudanya untuk pasrah berbaring di ranjang rumah sakit. Hanya kedua mata yang masih menerawang, dan bibir yang agak kaku, tapi selalu menyungging senyum. Mata itulah yang menjadi penanda bahwa ajal belum lah datang menjemput.. Tapi yang menakjubkan adalah: Ia mengkhatamkan Al Quran setiap 3 hari. Dengan kedua bibirnya yang kaku, ia menggigit sebuah sendok kayu, demi

Saat Satpam Memberi Pelajaran Soal Rezeki

Image
ARTIKEL KE 872   Satpam dan Rezeki   Dunia ini adalah madrasah terbesar, tak hanya di bangku sekolah kita mendapatkan pelajaran tapi juga lewat orang-orang yang kita temui dalam keseharian kita. Orang itupun tak mesti bergelar tinggi, punya latar belakang akademik yang cemerlang dan ilmu yang mumpuni tapi justru orang-orang yang biasa kita pandang sebelah mata ini memberi banyak pelajaran hidup termasuk soal rezeki. Saya pernah menulis bagaimana perbincangan dengan tukang rujak ini memberi pelajaran rezeki yang sangat berharga. Bagaimana tukang becak yang sering diremehkan ini malah berezeki baik. Bagaimana Mbah Jum si tukang pijit bayi  yang nyambi jualan, dagangan tempenya laris manis dalam 2 jam. Bagaimana semangkuk soto yang harganya gak seberapa malah bisa melapangkan rezeki? Bagaimana ibu tukang cuci ini tiap tahun gak pernah lepas kurban? Ini semua adalah cerita dari orang-orang yang sederhana tapi rezekinya lancar dan hidupnya nyaman meski secara kasat mata mereka tak

Saat Terhimpit Masalah Rezeki

Image
ARTIKEL KE 865   Ketika Masalah Menghimpitmu dari Semua Sisi   Dikisahkan seekor rusa betina sedang hamil tua. Ketika mendekati detik-detik kelahirannya, rusa ini pergi ke suatu tempat yang jauh di sisi hutan yang berdekatan dengan sungai. Tiba-tiba sesuatu yang tidak ia bayangkan terjadi.. Terdengar suara gemuruh dari langit dan tampak kilat yang menyambar ke permukaan bumi. Hutan kering ini terbakar dahsyat karena percikan api dari petir tersebut. Ketika rusa ini menoleh ke kiri, tampak seorang pemburu telah siap melesatkan anak panah ke arahnya. Saat menoleh ke kanan, ia pun terkejut melihat seekor singa lapar yang siap menerkamnya. Maka tiada pilihan bagi rusa ini selain : 1. Mati dimangsa singa. 2. Mati terkena panah. 3. Mati terbakar. 4. Atau mati tenggelam karena melompat ke sungai. Bahaya mengancam dari berbagai penjuru dan tidak ada lagi kesempatan untuk berlari. Lalu apa yang harus ia lakukan? Bersedih dan merintih? Menangis dan menjerit? Atau ia harus berlar

Makin Banyak Memberi, Makin Kaya

Image
ARTIKEL KE 849   Rahasia Sukses Konglomerat T.P. Rachmat   Rupiah terus melemah, harga barang-barang impor pun melonjak... Apakah ekonomi kita sedang sulit? Konglomerat Theodore Permadi Rachmat, yang telah melewati masa-masa ekonomi sulit, mengatakan jangan melihat ekonomi dari devaluasi nilai tukar semata. Menurut dia, inflasi tinggi lebih mengerikan karena membuat masyarakat bawah tak sanggup membeli kebutuhan pokok. Saat kebanyakan pelaku usaha kelimpungan melihat rupiah yang limbung, Theodore Permadi Rachmat, 74 tahun, adem-ayem saja. Pengalamannya berbisnis selama lima puluh tahun membuatnya yakin bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi ekonomi Indonesia sekarang. “Di masa Presiden Soeharto, devaluasi sering sekali. Enggak ada masalah. Ini mah kecil,” ujar pendiri Triputra Group itu. Dia telah melewati masa-masa ekonomi sulit, dari 1997-1998, 2005, 2008, hingga terakhir tahun ini. Ia meminta kondisi ekonomi tidak dilihat dari penurunan nilai tukar

Kala Suami Minta Nikah Lagi

Image
ARTIKEL KE 841   "Sayang, Saya Mau Nikah Lagi" Saya suka mengangkat kehidupan suami isteri menjadi tema tulisan. Karena suami adalah rezeki bagi isteri dan begitu juga sebaliknya. Rumah tangga yang bahagia, sakinah dan penuh dengan rahmahNYA adalah rezeki juga. Bagaimana suami bisa tenang mencari rezeki jika kondisi rumah tangganya kacau balau? Bagaimana isteri bisa tenang mendidik anak dan menjadi perhiasan rumah tangga, jika suami tak bisa setia dan suka keluyuran di luar? Judul tulisan ini mungkin mengerikan bagi sebagian wanita di tengah isu pelakor (perebut laki orang) yang lagi viral sekarang ini. Kira-kira gimana sikap para isteri jika tiba-tiba suami minta nikah lagi? Bukankah boleh suami beristrikan lebih dari satu? Para wanita pun boleh menjadi isteri kedua, ketiga dan keempat bukan? Kita lanjut soal suami minta nikah lagi. Karena bisa jadi cerita ini terjadi dalam rumah tangga anda yang bahagia dan adem ayem... Suami : " Sayang nanti k

Romantisme Keberkahan

Image
ARTIKEL KE 836   IKHLASNYA SITI HAJAR DAN IBRAHIM AS Mengapa suaminya yang sangat dia cintai dan yakin juga sangat mencintainya dan putra mereka, meninggalkan dia dan Ismail anaknya yang masih kecil di padang pasir tandus yang tak bertuan ? Seperti pikiran manusia kebanyakan, dia (Hajar) hanya bisa menduga bahwa ini akibat kecemburuan Sarah, istri pertama suaminya yang belum juga bisa memberinya putra. Hajar mengejar Ibrahim AS, suaminya, dan berteriak : " Mengapa engkau tega meninggalkan kami disini, bagaimana kami bisa bertahan hidup..? Ibrahim AS terus melangkah meninggalkan keduanya, tanpa menoleh, tanpa memperlihatkan air matanya yang meleleh membasahi pipi dan janggutnya yang mulai memutih.. baca : bagaimana para nabi mensyukuri rezeki? Remuk redam perasaannya terjepit antara *pengabdian* dan *pembiaran*. Hajar masih terus mengejar suaminya yang terus melangkah menjauh, sambil menggendong Ismail, kali ini dia setengah menjerit, dan jeritannya mene

Berebut Merawat Ibu

Image
ARTIKEL KE 834    BEDA SAUDI DAN INDONESIA   Kisah nyata yang menyentuh hati kita para anak dan juga mungkin para ibu... ... Kalo di Indonesia ... anak kandung menuntut ibunya atau ayahnya d ipengadilan hanya karena uang/sertifikat tanah, rumah dan beragam harta benda atau materi lainnya... Kalo perlu membunuh orang tua atau saling membunuh sesama saudara kandung atau saudara sepupu, paman bibi demi warisan yang mungkin luasannya tak seberapa besar.. Tapi kalau di Saudi, Apakah juga terjadi perseteruan antar saudara? Ya..tapi objeknya beda.. Setidaknya dalam kisah ini Bukan tanah bukan warisan... Bukan karena itu semua ! Dua Orang Kakak Beradik (Di Saudi Arabia) Berseteru Memperebutkan Hak Asuh pemeliharaan terhadap ibunya  Hingga ke Pengadilan. Demikian salah satu headline berita yang saya baca... Di salah satu pengadilan Kerajaan Saudi Arabia, berdiri Hizan al Fuhaidi dengan air mata yang bercucuran hingga membasahi janggutnya... Kenapa ? Ia kalah